Aronoff Sistem informasi geografis (SIG) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi berbagai informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis berbagai objek serta fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik penting atau kritis untuk dianalisis.
Published26 Februari 2022. Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem komputer yang dimanfaatkan untuk memasukkan, memeriksa, menyimpan, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisis, serta menampilkan data yang berkaitan dengan berbagai lokasi yang ada di muka bumi. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas secara
SistemInformasi Geografis adalah kegiatan yang erat kaitannya dengan ilmu geografi. Ilmu Geografi adalah ilmu yang mempelajari lokasi, persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik serta manusia yang hidup di bumi. Geografi tidak terbatas pada pemetaan, tidak hanya menjawab apa dan dimana diatas muka bumi, namun juga mengapa
Analisisspasial dalam SIG adalah suatu kumpulan metode yang bisa digunakan untuk melakukan pengolahan SIG. Hasil dari analisis spasial ini sangat bergantung pada lokasi di mana objek tersebut dianalisis. Dalam melakukan analisis SIG, ternyata ada fungsi-fungsi yang bisa digunakan menurut Eddy Prahasta (2009), yaitu:
TeknologiSIG mengintegrasikan operasi basis data seperti query dan analisis statistik dengan visualisasi yang unik serta analisis spasial yang ditawarkan melalui bentuk peta digital. Kemampuan tersebutlah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lain dan membuat SIG lebih bermanfaat dalam memberikan informasi yang mendekati kondisi dunia
5WzHYVF. Pada dasarnya, istilah SIG merupakan gabungan dari tiga unsur pokok, yaitu sistem, informasi dan geografis, Informasi geografis sendiri mengandung pengertian informasi mengenai tempat-tempat yang terletak diperkumkaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak dipermukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan atribut yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diberikan atau diketahui Prahasta, 200549. Definisi SIG selalu berkembang, bertambah dan bervariasi, Selain itu SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu dan dikembangkan dengan cepat. SIG diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengolahan penggunaan lahan, SDA, lingkungn, transportasi, fasilitas kota dan pelayanan umum lainnya. 1 Prayitno,2006[10/11/2011 WIB] SIG didefinisikan sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi Prahasta, 2005 55. Komponen SIG Sistem Informasi geografi merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem komputer yang lain ditingkat fungsional dan jaringan. Sistem tersebut terdiri dari empat komponen utama yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Empat komponen tersebut adalah Prahasta, 2005 58 1. Perangkat keras; pada saat ini sistem informasi geografi tersedia untuk berbagai perangkat keras mulai dari PC, desktop, work station, hingga multi user host yang banyak digunakan oleh banyak pengguna secara bersamaan dalam jaringan komputer luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan yang besar hard disk, kapasitas memori yang besar RAM. Perangkat keras yang sering digunakan untuk sistem informasi geografi adalah komputer PC, mouse, digitizer, printer dan plotter untuk pegolahan dan scanner 2. Perangkat lunak; sistem informasi geografi merupakan sistem oerangkat lunak yang tersususn secara modular dimana basis data memegang peranan penting. Perangkat lunak sistem informasi goegrafi menyediakan fungsi untuk masukan, menyimpan, menganalisis dan menampilkan data dalam bentuk geografik. Sistem informasi geografi diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari modul yang dapat dieksekusi sendiri. Perangkat lunak SIG yang umum digunakan adalah ArcView, Map Info, Autocad Map. 3. Data dan Informasi geografi; sistem informasi goegrafi dapat mengumpulkan dan menyimpan data yang diperlukan baik secara tidak langsung maupun mengimpornya dari perangkat lunak sistem informasi geografi lainnya maupun secara langsung dengan cara digitasi data spasial dari peta dan masukan data atributnya dari tabel dengan menggunakan keyboard. Data geografik juga dapat diperoleh dengan membelinya dari penyedia jasa peta. 4. User proyek sistem informasi geografi akan berhasil jika diatur dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan. Dari komponen sistem informasi geografi yang telah disebutkan diatas, sistem informasi geografis merupakan seluruh kesatuan cara kerja sistem informasi goegrafi yang dapat merepresentasikan kondisi dunia nyata kedalam komputer seperti pada peta yang mampu merepresentasikan keadaan dunia nyata diatas kertas. Adapun proses untuk merepresentasikannya adalah Gambar Proses untuk merepresentasikan SIG Subsistem SIG Subsistem yang dimiliki oleh sistem informasi goegrafis adalah Prahasta, 2005 56 1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari bebagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG. 2. Data Output Subsistem ini menampilakn atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti tabel,grafik, peta dan lain-lain. 3. Data Management Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah di panggil, diupdate, dan diedit. 4. Data manipulation & Analysis subsiste ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan permodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Jenis Data pada Sistem Informasi Geografis Sistem informasi geografis memiliki dua 2 jenis data, yaitu data spasial keruangan, dan data non spasial atribut. Jenis data spasial merupakan data yang berhubungan dengan ruang atau yang bersifat keruangan. Sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi yang tetap mampu yang tidak tetap memiliki kecenderungan untuk bertambah, bergerak atau berkembang merupakan pendeskripsian dari data spasial. Penyajian data spasial dalam komputer dapat ditampilkan secara raster dan vektor. Dalam struktur raster, untuk menetapkan data alokasionalnya menggunakan jaringan sel grid. Jadi dalam struktur raster lokasi keruangannya dikodekan, setiap sel menunjukkan baris dan kolom dalam suatu matriks petunjuk lokasi serta kode atribut yang dipetakan ke dalamnya. Sedangkan struktur vektor, suatu titik dinyatakan dengan koordinat tunggal x,y, . baris dengan koordinat yang berkesinambungan x1 ,y1,x2,y2,...,xn,yn dan di poligon dengan deret tertutup x1,y1,x2,y2, ...,xn,yn,x1,y1. Perbedaan dari struktur vektor dan raster adalah struktur vektor menunjukkan penyajian yang lebih detil dibandingkan dengan struktur raster tetapi struktur vektor membutuhkan perangkat yang lebih rumit dan mahal dalam penerapannya. Jenis data non spasial merupakan data yang dapat dihubungkan dengan data geografis atau peta untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan. Penyimpanan data non spasial ini dapat dilakukan dengan dua 2 cara, yaitu dalam bentuk tabel di dalam database dan ditabelkan pada peta dengan pola titik tertentu atau simbol tertentu. Setiap objek memiliki ciri dasar yang membedakan dengan objek lainnya. Atribut adalah uraian dari ciri dasar tersebut untuk tujuan pengenalannya, termasuk pula klasifikasi serta nama-nama tertentu yang digunakan untuk objek-objek tertentu. Atribut juga sebagai data tematik atau data atribut biasanya disajikan dalam bentuk tulisan atau legenda peta. Contoh atribut jalan seperti, karakteristik jalan dan kualitas jalan Prahasta2002. Kelebihan SIG SIG mempunyai beberapa kelebihan. Kelebihan yang dimiliki oleh SIG, diantaranya Prahasta, 2005 7-8 1. SIG sangat efektif di dalam membatu proses-proses pembentukan, pengembangan atau perbaikan peta manual yang telah dimiliki oleh setiap orang yang menggunakannya dan selalu berdampingan dengan lingkungan fisik dunia nyata yang penug dengan kesan-kesan virtual. 2. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif, menarik dan menantang di dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengerian, pembelajaran dan pendidikan mengenai konsep-konsep lokasi, ruang spasial, kependudukan dan unsur-unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi berikut data-data atribut terkait yang menyertainya. 3. SIG memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial. 4. SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan data-datanya basis data sehingga memiliki kemampuan-kemampuan untuk merubah presentasi dalam berbagai bentuk. 5. SIG dapat menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk beberapa layer atau 6. SIG memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah. 7. Hampir semua operasi termasuk analisis-analisisnya yang dimiliki oleh perangkat SIG terutama desktop GIS dapat dilakukan secara interaktif dengan bantuan menu-meni dan help yang bersifat user friendly. 8. SIG dapat menurunkan data-data secara otomatis tanpa keharusan untuk melakkukan intepretasi secara manual terutama intepretasi secara visual dengan menggunakan mata manusia. 9. Hampir semua aplikasi SIG dapat di-costumize, dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahasa skrip yang dimiliki oleh perangkat lunak SIG yang bersangkutan, sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna secara otomatis, cepat, lebih menarik, informatif dan user friendly. 10. Perangkat lunak SIG, pada saat ini, sudah menyediakan fasilitas-fasilitas untuk berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi perangkat lunak lainnya hingga dapat bertukar data secara dinamis baik melalui fasilitas OLE Object linking and embedding maupun driver ODBC Open DataBase Connectivity. 11. SIG, pada saat ini, sudah dapat diimplementasikan sedemikian rupa sehingga dapat bertindak sebagai map-server atau GIS-server yang siap melayani permintaan-permintaan queries baik para clients melalui jaringan lokal intranet maupun jaringan internet web-based. 12. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang-bidang spasial dan geo-informasi. Kemampuan SIG Secara jelas, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian atau definisinya. Berikut kemampuan-kemampuan SIG yang diambil dari beberapa SIG yang telah dituliskan Prahasta, 2005 72 1. Memasukkan dan mengumpulakn data geografi 2. Mengintegrasikan data geografi. 3. Memeriksa, meng-update mengedit data geografi spasial dan atribut. 4. Menyimpan dan memanggil kembali data geografi spasial dan atribut. 5. Merepresentasikan atau menampilkan data geografi spasial dan atribut. 7. Memanipulasi data geografi spasial dan atribut. 8. Menganalisa data geografi spasial dan atribut. 9. Menghasilkan keluaran output data geografi dalam bentuk- bentuk; peta tematik view dan layout tabel, grafik chart, laporan report dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Fungsi Analisis pada SIG Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi yang dapat dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi analisis, yaitu fungsi analisis spasial dan ungsi analisis atribut basis data atribut. Prahasta, 2005 73-75 Fungsi analisis atribut terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan basis data DBMS dan perluasannya 1. Operasi dasar basis data mencakup a Membuat basis data baru, b Menghapus basis data, c Membuat tabel basis data, d Menghapus tabel basis data, e Mengisi dan menyisipkan data ke dalam tabel, f Membaca dan mencari data dari tabel basis data, g Mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel basis data, h Menghapus data dari tabel basis data. 2. Perluasan operasi basis data a Membaca dan menulis basisdata dalam sistem basisdata yang lain export dan import, b Dapat berkomunikasi dengan sistem basisdata yang lain misalkan dengan menggunakan driver ODBC, c dapat menggunakan bahasa basisdata standard SQL structured query language, d Operasi-operasi atau fungsi analisis yang lain sudah rutin digunakan di dalam sistem basisdata. Fungsi analisis spasial terdiri 1. Klasifikasi reclasify Fungsi ini mengklasifikasikan atau mengklasifikasikan kembali suatu data spasial atribut menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu. 2. Network jaringan Fungsi ini merujuk data spasial titik-titik point atau garis-garis lines sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan. 3. Overlay Fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang menjadi masukannya. 4. Buffering Fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi masukannya. Data spasial titik akan menghasilkan data spasial baru berupa lingkaran-lingkaran yang mengelililngi titik-titik pusatnya. 5. 3D analysis Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhungan dengan peresntasi data spasial dalam ruang 3 dimensi. 6. Digital image processing pengolahan citra dijital Fungi ini dimiliki oleh perangkat SIG yang berbasiskan raster. Selain yang telah disebutkan diatas, masih banyak fungsi-fungsi analisis spasial yang umum digunakan dalam SIG. Walaupun produk SIG paling sering disajikan dalam bentuk peta, kekuatan SIG yang sebenarnya terletak pada kemampuannya dalam melakukan analisis.
Teknologi SIG mengintegrasikan operasi basis data seperti query dan analisis statistik dengan visualisasi yang unik serta analisis spasial yang ditawarkan melalui bentuk peta digital. Kemampuan tersebutlah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lain dan membuat SIG lebih bermanfaat dalam memberikan informasi yang mendekati kondisi dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis. Contoh sederhana, lokasi geografis daerah pemukiman kumuh. Visualisasi geografis daerah-daerah tersebut dan data atributnya dapat dijadikan pertimbangan yang penting bagi instansi terkait seperti Bapeda dalam mengambil keputusan yang tepat. Penanganan dan analisis data berdasarkan lokasi geografis merupakan kunci dari SIG. Sistem ini sangat membantu apabila data yang akan diproses terlalu banyak untuk diproses secara manual, dimana proses secara manual akan banyak menghabiskan dana, waktu dan tidak dapat praktis pada pengerjaannya. Jadi SIG ini hanya merupakan alat bantu yang dapat mempercepat proses pengolahan dan analisis data yang sangat bergantung pada penggunanya dalam pembangunan basis data yang akurat sesuai dengan keperluan, pemanfaatan teknik analisis dan pengoperasian yang tepat serta interpretasi hasil analisis yang benar. Oleh karena itu data yang digunakan dan dianalisis dalam suatu SIG berbentuk data peta spasial yang terhubung langsung dengan data tabular yang mendefinisikan geometri data spasial. Sistem Informasi Geografis SIG adalah suatu sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Berikut ini terdapat beberapa pengertian sig menurut para ahli, terdiri atas Menurut Aronoff 89 SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi a input, b manajemen data penyimpanan dan pemanggilan data, c analisis dan manipulasi data, d output. Menurut Burrough 1986 Sistem Informasi Geografis merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan & penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. Menurut Kang-Tsung Chang 2002 Sistem Informasi Geografis sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, & displaying geographic data. Menurut Murai 1999 Sistem Informasi Geografis sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis & menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan & pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, & pelayanan umum lainnya. Menurut Marble et al 1983 Sistem Informasi Geografis merupakan sistem penanganan data keruangan. Menurut Bernhardsen 2002 Sistem Informasi Geografis sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras & perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi & verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan & pembaharuan data, manajemen & pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data. Menurut Gistut 1994 Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang bisa mendukung pengambilan keputusan spasial & mampu mengintegrasikan deskripsi- deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. Sistem Informasi Geografis yang lengkap mencakup metodologi & teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak & struktur organisasi. Menurut Berry 1988 Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan. Menurut Calkin dan Tomlison 1984 Sistem Informasi Geografis merupakan sistem komputerisasi data yang penting. Menurut Linden, 1987 Sistem Informasi Geografis merupakan sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan manipulasi, analisis & penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi. Menurut Alter Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi yang mendukung pengorganisasian data, sehingga dapat diakses dengan menunjuk daerah pada sebuah peta. Menurut Prahasta Sistem Informasi Geografis merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, & keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya. Menurut Petrus Paryono Sistem Informasi Geografis merupakan sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi. Komponen Sistem Informasi Geografis SIG Berikut ini terdapat beberapa komponen sistem informasi geografis sig, terdiri atas Perangkat Keras Hardware Adalah komputer dimana sistem informasi geografis beroperasi. Kondisi saat ini, SIG dapat bekerja pada perangkat keras dengan range type yang luas, mulai dari komputer server terpusat sampai komputer desktop yang digunakan sebagai stand alone atau konfigurasi jaringan. Perangkat Lunak Software Perangkat lunak SIG menghasilkan fungsi dan alat yang dibutuhkan untuk membuat, mengolah, menganalisis dan menampilkan informasi geografis, misalnya Tools untuk masukan dan manipulasi data. Suatu sistem pengelolaan basisdata DBMS . Tools yang mendukung query, analisis dan visualisasi geografis. Graphical User Interface GUI untuk pengaksesan tools. Data Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis yaitu model data vektor dan model data raster. Model data vector menampilkan, menempatkan, dan meyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau polygon beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vector, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi x,y. Di dalam model data spasial vector, garis-garis atau kurva busur atau arcs merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan atau polygon juga disimpan sebagai sekumpulan list titik-titik, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir polygon memiliki nilai koordinat yang sama polygon tertutup sempurna. Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik di sudut grid/pojok, di pusat grid, atau ditempat yang lainnya. Akurasi model data ini sangan bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya sel grid di permukaan bumi. Entity spasial raster disimpan di dalam layers yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh sumber-sumber entity spasial raster adalah citra satelit, citra radar, dan model ketinggian digital DTM atau DEM dalam model data raster. Model raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja dan bentuk gambaran yang digeneralisir. Dengan model ini, dunia nyata disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang homogen. Dengan model data raster, data geografi ditandai oleh nilai-nilai bilangan elemen matriks persegi panjang dari suatu objek. Dengan demikian, secara konseptual, model data raster merupakan model data spasial yang paling sederhana. Manusia Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai SIG pun memiliki tingkatan tertentu dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari. Metode SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata. Dimana, metode model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan. Karakteristik SIG Berikut ini terdapat beberapa karakteristik sig, terdiri atas Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam satu sistem berbasis komputer. Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi terkait. Masalah dalam pengembangan meliputi cakupan, kualitas dan standar data, struktur,model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expertsystem dan decision support system serta penerapannya. Perbedaannya dengan Sistem Informasi lainnya data dikaitkan dengan letak geografis,dan terdiri dari data tekstual maupun grafik. Bukan hanya sekedar merupakan pengubahan peta konvensional tradisional ke bentuk peta dijital untuk kemudian disajikan dicetak / diperbanyak kembali. Mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan, menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis suatuwilayah. Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu masalah. Contoh penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan informasi dasar seperti curah hujan, suhu, angin, kondisi awan. Data dasar biasanya dikumpulkan secara berkala dalam jangka yang cukup panjang. Tahapan Kerja SIG Berikut ini terdapat beberapa tahapan kerja sig, terdiri atas Masukan Data Masukan data merupakan fasilitas dalam SIG yang dapat digunakan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima dan dapat dipakai dalam SIG. Masukan data terdiri atas sumber data dan proses memasukkan data. Sumber Data Sumber data yang dapat digunakan dalam masukan data antara lain data pengindraan jauh, data teristris, dan data peta. Data Penginderaan Jauh. Data penginderaan jauh berupa citra, baik citra foto maupun nonfoto. Apabila sumber data berupa foto udara, harus diolah terlebih dahulu dengan cara interpretasi, kemudian disajikan dalam bentuk peta. Namun apabila berupa citra satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah dilakukan koreksi seperlunya. Data Teristris. Data teristris adalah data yang diperoleh langsung dari pengukuran lapangan, antara lain pH tanah, salinitas air, curah hujan, dan persebaran penduduk. Data teristris dapat disajikan dalam bentuk peta, tabel, grafik, atau hasil perhitungan saja. Data Peta Data peta adalah data yang sudah dalam bentuk peta yang siap digunakan. Guna keperluan SIG melalui komputerisasi, data-data dalam peta dikonversikan ke dalam bentuk digital. Proses Pemasukan Data Data spasial. Guna memasukkan data spasial ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu digitasi dan penyiaman scanning. Digitasi Kegiatan digitasi merupakan pekerjaan yang banyakmenyita waktu karena dapat menghabiskan waktu hingga 60% dari keseluruhan waktu pemrosesan data sampai dengan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, proses ini merupakan hambatan bagi penyelesaian seluruh proses dalam SIG. Penyiaman Scanning Memasukkan data dengan alat penyiam dapat menghemat waktu. Penyiaman dapat dilakukan menggunakan detektor elelaronik yang dapat bergerak. Penyiaman yang terkenal ialah penyiaman tabung drum scanner dan penyiaman datar flatbed scanner. Data spasial yang dimasukkan dan disimpan di dalam SIG dapat dibedakan menjadi dua model, yaitu model data raster dan model data vektor. Model Data Raster Data raster adalah data yang dibentuk oleh kumpulan sel atau pixel picture element. Pixel adalah bagian terkecil yang masih dapat digambarkan dalam sebuah citra. Setiap pixel mempunyai referensi koordinat sendiri sebagai identitasnya dan mempunyai nilai tertentu. Oleh karena in data raster dapat menggambarkan objek geografi yang mempunyai satuan luas karena ukuran raste berkaitan erat dengan ukitran sebenarnya di lapangan. Data raster berdimensi dua sehingga mudah; disimpan, dimanipulasi, dan ditampilkan. Model Data Vektor Data vektor merupakan model data yang dapat digunakan untuk menggambarkan informasi geografi secara tepat. Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis; atau poligon beserta atributnya. Bentuk-bentuk dasar data spasial dalam model data vektor ditampilkan dalam sistem koordinat kartesian dua dimensi sumbu x dan y. Data Atribut Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data hasi l pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif. Data kualitatif dapat diperoleh dari pengisian angket; wawancara, dan tanya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan jenis atau rupa. Sebagai contoh, data kualitatif dalam peta tata guna lahan, antara lain permukiman, sawah, kawasan industri, tegalan, dan hutan. Data kuantitif adalah data hasil pengamatan atau pengulcuran yang dinyatakan dalam bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai dari objek. Manipulasi dan Analisis Data Manipulasi data merupalcan aktivitas yang meliputi antara lain membuat basis data baru, menghapt basis data, membuat tabel basis data, mengisi dan menyisipkan data ke dalam tabel, mengubah dan menged data, serta membuat indeks untuk setiap tabel basis data. Manipulasi tersebut dapat digunakan untuk klasifikasi ulang, mendapatkan parameter/ukuran, konversi struktur data, dan analisis. Sebagai contoh, untuk melakukan klasifikasi ulang suatu data spasial atau data atribut menjadi data spasial yang baru digunakan kriteria tertentu. Misalnya untuk perencanaan tata guna lahan menggunakan krieteria kemiringan lereng, yaitu 0% -14% untuk permukiman, 15% – 29% untuk perkebunan dan pertanian, 30% – 44% untuk hutan produksi, serta lebih dari 45% untuk hutan lindung dan taman nasional. Penyajian Data Subsistem penyajian data berfungsi untuk menayangkan informasi atau hasil analisis data geografi Informasi yang dihasilkan dapat berupa peta, tabel, grafik, bagan, dan hasil perhitungan. Melalui informasi itu pengguna dapat melakukan identifikasi informasi yang diperlukan sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan atau perencanaan. Subsistem SIG Berikut ini terdapat beberapa subsistem sig, terdiri atas Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya kedalam format yang digunakan oleh SIG. Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopyataupun hardcopy. Data Management Subsistem ini mengorganisasikan data spasial dan atribut ke dalam sebuah basis data sedemikan rupa sehingga mudah dipanggil, upadate dan diedit. Data Manipulation and Analysis Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Manfaat SIG Sistem Informasi Geograsi Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau objek. Ciri utama data yang bias dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terkait dengan lokasi dan merupakan data dasat yang belm dispesifikasi Dulbahri, 1993. Dengan demikian GIS diharapkan mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang diinginkan yaitu Penanganan data geosparsial menjadi lebih baik dalam format buku. Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah. Data geosparsial dan informasi menjadi lebih mudah dicari, dianalisa, dan direpresentasikan. Menjadi produk yang mempunyai nilai tambah Kemampuan menukar data geospasial. Menghemat waktu dan biaya. Keputusan yang diambil menjadi lebih tepat dan akurat. Aplikasi SIG Dilihat dari definisinya, GIS adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang tidak dapat berdiri perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya belum berarti bahwa kita sudah memiliki GIS apabila data geografis dan sumberdaya manusia yang mengoperasikannya belum ada. Kemampuan sumberdaya manusia untuk memformulasikan persoalan dan menganalisa hasil akhir sangat berperan dalam keberhasilan sistem GIS. Sebagai suatu bentuk sistem informasi, GIS menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka, saat ini banyak digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang berkaitan dengan wilayah 2005 mengemukakan bahwa GIS sering digunakan untuk pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan. Para pengambil keputusan akan lebih mudah untuk menganalisa data yang ada dengan menggunakan GIS. Gambar Pemanfaatan GIS dalam perencanaan bidang pertanian Aplikasi GIS pada perencanaan bidang pertanian antara lain 1 Perencanaan Pengelola Produksi Tanaman, GIS dapat digunakan untuk membantu perencanaan pengelolaan sumberdaya pertanian dan perkebunan seperti luas kawasan untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air. Selain itu GIS digunakan untuk menetapkan masa panen, mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan perhitungan secara tahunan terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan, penanaman, atau teknik yang digunakan dalam masa panen. Proses pengolahan tanah, proses pembibitan, proses penanaman, proses perlindungan dari hama dan penyakit tananan dapat dikelola oleh manager kebun, bahkan dapat dipantau dari direksi; 2 Perencanaan Pengelola Sistem Irigasi, GIS digunakan untuk membantu perencanaan irigasi dari tanah-tanah pertanian. GIS dapat membantu perencanaan kapasitas sistem, katup-katup, efisiensi, serta perencanaan distribusi menyeluruh dari air di dalam sistem. Gambar Sistem Informasi Geografi GIS berbasis pemetaan Walaupun saat ini penggunaan GIS dalam bidang pertanian belum umum dipakai, tapi bukanya tidak mungkin penerapan GIS dalam dunia pertanian akan makin sering dipakai. Sistem GIS ini bukan semata-mata software atau aplikasi komputer, namun merupakan keseluruhan dari pekerjaan managemen pengelolaan lahan pertanian, pemetaan lahan, pencatatan kegiatan harian di kebun menjadi database, perencanaan system dan lain-lain. Sehingga bisa dikatakan merupakan perencanaan ulang pengelolaan pertanian menjadi sistem yang terintegrasi. Dalam jangka panjang, bisa direduksi kemungkinan permasalahan lahan baik fisik maupun dapat menjamin keberlangsungan perkebunan sebagai contohnya, dengan syarat pihak managemen senantiasa mempelajari berjalannya sistem ini dan mengambil keputusan managerial yang tepat. Keunggulan SIG Berikut ini terdapat beberapa keunggulan sig, terdiri atas Pemrosesan Data Lebih Cepat Dengan menggunakan bantuan komputer, maka pemrosesan data spasial maupun atribut lebih cepat. Anda bisa memanipulasi data atau mengolah data dengan cepat dengan komputer masa kini. Jika sebelumnya kita mengolah data secara manual maka kini hanya membutuhkan data/file saja dan menginputnya dalam komputer. Penanganan Data Spasial Lebih Baik Untuk menampikan data spasial dalam komputer, kini telah tersedia berbagi macam software yang memudahkan kita untuk membuat sebuah peta digital. Data spasial dapat kita edit, rubah dan analisa sesuka hati. Data Geospasial Lebih Mudah Ditampilkan Jika dulu membaut peta harus diprint dalam ukuran besar maka kini hanya bermodal layar smartphone saja, semua wilayah dunia bisa kita dapatkan. Tanpa diprint dan menghabiskan tempat. Hadirnya SIG membuat kita bisa menukar data geospasial dengan mudah di komputer. Hemat Waktu dan Biaya SIG meskipun memakan investasi mahal di awal, namun dalam produknya dapat digunakan dengan efisien dan hemat biaya. Kita bisa mengolah data spasial atau mencari informasi wilayah tak terbatas ruang dan waktu. Pengambilan Keputusan Lebih Akurat Produk SIG seperti google map menghasilkan gambaran nyata permukaan bumi persis. Hal ini akan membuat seorang geografer dapat dengan mudah menganalisa fenomena keruangan yang terjadi lebih akurat. Gambaran Visual Menyerupai/Sesuai Asli Gambaran keruangan dalam SIG menyerupai gambaran asli dari permukaan bumi itu sendiri. Bahkan kini ada fitur 3D di dalamnya. Dunia seperti berada di genggaman kita. Daftar Pustaka Aronoff, S. 1989. Geographic Information Systems A Management Perspective. WDL Canada. Burough, P. 1986. Principle of Geographical Information System for Land Resources Assesment. Claredon Press. Oxford Chang, Khang Tsang. 2002. Intoduction to Geographic Information System. Mc Graw. Hill. De Mengenal SIG dan Data Spasial. Diakses dari Diakses pada tanggal 10 November 2015 Denny charter, Irma Agtrisari. 2002. Desain dan Aplikasi GIS. Elexmedia Komputindo. Bandung. Dulbahri. 1993. Sistem Informasi Geografi. PUSPICS-UGM BA Eddy Prahasta. 2009. Sistim Informasi Goegrafis konsep-konsep Bandung. Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian SIG – Komponen, Keunggulan, Manfaat, Tahapan Kerja, Subsistem, Karakteristik, Aplikasi Menurut Para Ahli semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Baca Artikel Lainnya Software Adalah Tipografi Perangkat Keras Komputer Hardware Adalah DBMS Database Management System
Komponen SIG - Pada dasarnya SIG atau Sistem Informasi Geografis merupakan kegiatan manusia dengan basis komputer dalam mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menayangkan data keruangan berbagai wilayah di muka bumi. Dalam praktiknya, kegiatan Sistem Informasi Geografis SIG berupaya memanfaatkan perangkat lunak atau software kartografi komputer dengan sistem pengelolaan data dasar. Oleh karena itu, secara umum SIG Sistem Informasi Geografis terdiri atas tiga subsistem utama, yaitu sebagai berikut Sistem masukan, memungkinkan untuk pengumpulan data sehingga dapat digunakan dan dianalisis untuk berbagai kepentingan. Sistem software dan hardware komputer, sebagai penyimpan data, dialokasikan untuk manajemen dan analisis data, serta dapat digunakan untuk menyajikan manipulasi data pada monitor komputer. Sumber-sumber data geospatial, seperti peta digital, foto udara, citra satelit, tabel data statistik, dan dokumen lain yang relevan. Komponen SIG Adapun komponen-komponen utama yang terdapat dalam SIG meliputi perangkat keras hardware, perangkat lunak software, kemampuan intelegensi manusia barinware, data, dan metode. Berikut ulasannya masing-masing Komponen-komponen SIG 1. Hardware Perangkat Keras Perangkat keras pada SIG/Sistem Informasi Geografis dapat berupa komputer beserta instrumen nya perangkat pendukungnya. Data atau informasi yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. Alat masukan input, sebagai sarana untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Misalnya, scanner, digitizer, dan CD-ROM. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis, dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan. Misalnya, Central Processing Unit CPU, tape drive, dan disk drive. Alat keluaran output, berfungsi menayangkan informasi geografis sebagai data dalam proses SIG. Misalnya, VDU Visual Display Unit, plotter, dan printer. Data yang telah masuk akan diolah melalui CPU yang di hubungkan dengan Unit penyimpanan disk drive, tape drive untuk disimpan dalam disket atau CD Unit keluaran printer dan plotter untuk dicetak menjadi data dalam bentuk peta. VDU layar monitor untuk ditayangkan agar dapat dikontrol oleh para pemakai dan programer pembuat program. Scanner, yaitu alat untuk membaca tulisan pada sebuah kertas atau gambar. CD-ROM, yaitu alat untuk menyimpan program. Digitizer, yaitu alat pengubah data asli gambar menjadi data digital angka. Plotter, yaitu alat yang mencetak peta dalam ukuran relatif besar. Printer, yaitu alat yang mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil. CPU, yaitu pusat pemrosesan data digital. VDU, yaitu layar monitor untuk menayangkan hasil pemrosesan. Disk drive, yaitu bagian CPU untuk menghidupkan program. Tape drive, yaitu bagian CPU untuk menyimpan program. 2. Software Perangkat Lunak Perangkat lunak merupakan sistem yang berfungsi untuk memasuk kan, menyimpan, dan mengeluarkan data yang di perlukan. Perangkat lunak meliputi proses komputerisasi yang berhubungan dengan masukan data, data tambahan, data dasar geografi, transformasi, dan penayangan serta pelaporan data. Beberapa jenis software berupa program komputer yang biasa dimanfaatkan antara lain program AutoCad, ArcInfo, ArcView, dan program lainnya. 3. Brainware Kemampuan Manusia Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis SIG secara efektif dan efisien. Secanggih apapun teknologi yang digunakan, manusia merupakan subjek pelaku yang sangat penting dalam mengendalikan seluruh sistem. Artinya, manusia tetap memegang peran yang sentral dalam SIG. Koordinasi dalam pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh tidak simpang siur, tetapi tepat dan akurat. Berikut ini disajikan skema dari komponen-komponen dalam SIG. 4. Data Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu 1. Data Spasial Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y vektor atau dalam bentuk image raster yang memiliki nilai tertentu. 2. Data Non Spasial Atribut Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada. 5. Metode Itulah beberapa komponen-komponen utama yang terdapat dalam SIG atau Sistem Informasi Geografis. Jadi komponen SIG terdiri dari hardware, software, brainware, data, serta metode yang digunakan yang kesemuanya harus bersinergi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Semoga bermanfaat.
- Kemunculan Sistem Informasi Geografis SIG merupakan bentuk pengaruh kemajuan teknologi informasi di ilmu geografi, terutama yang terkait dengan bidang kemunculan Sistem Informasi Geografis bermula pada dasawarsa 1960-an. Perintisan SIG diawali dengan penggunaan teknologi komputer untuk implementasi geografi kuantitatif. Roger Tomlinson 1933-2014 adalah ahli geografi pertama yang mengembangkan Sistem Informasi Geografis. Pada tahun 1963, ia membangun Sistem Informasi Geografis di Kanada. Sistem itulah SIG pertama di dunia. Dia pun diakui sebagai ilmuwan pertama yang merencanakan, dan mengembangkan Sistem Informasi Geografis. Tomlinson membangun sistem itu atas permintaan Pemerintah Kanada. Ia pula yang yang memberi nama Sistem Informasi Sistem Informasi Geografis dan Contohnya Definisi umum dari Sistem Informasi Geografis adalah sistem, yang dirancang bekerja dengan data, serta memuat referensi spasial dan koordinat-koordinat geografi. Dari segi fungsi, SIG mengolah informasi yang berisi data dengan referensi geografis dan spasial. Pengolahan data memakai teknologi komputer sehingga mudah dikombinasikan menjadi informasi seperti yang diinginkan. Karena itu, SIG dipahami sebagai sistem yang berfungsi mengumpulkan, mengatur, mengelola, menyimpan, dan menyajikan berbagai data yang terkait dengan kondisi geografis suatu wilayah. Mengutip buku Modul Geografi 2020 dari Kemendikbud, berikut pengertian Sistem Informasi Geografis menurut para ahli. Definisi SIG menurut Rice 2000 Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan input, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, menganalisis, serta menampilkan data-data yang berkaitan dengan posisi-posisi di permukaan bumi. Definisi SIG versi Bern 1992 Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Definisi SIG menurut Guo Bo 2002 Sistem Informasi Geografis ialah teknologi informasi yang punya fungsi menganalisis, menghimpun, dan menampilkan data-data spasial maupun non-spasial. Definisi SIG versi Aronoff Sistem Informasi Geografis adalah sistem berbasis komputer yang dipakai untuk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis. Sistem ini memungkinkan data dalam bentuk digital bisa diakses untuk menunjukkan lokasi di peta. Sistem Informasi Geografis menggabungkan peta digital dengan berbagai jenis data sehingga penyajian informasi pemetaan menjadi jauh lebih efisien. Sistem ini tak hanya dapat diaplikasikan untuk dokumentasi beragam fenomana alam, tapi bisa pula dimanfaatkan untuk bermacam bidang dengan jangkauan luas. Contoh penggunaan Sistem Informasi Geografis adalah Sistem Informasi Geospasial-BPS dalam bentuk website Situs Ina-Geoportal yang beralamat di Portal satu peta yang dibentuk pemerintah Indonesia di Komponen Sistem Informasi Geografis & Proses Kerja SIG Sistem Informasi Geografis terdiri atas sejumlah komponen. Menukil dari Modul Geografi X KD dan 2020 terbitan Kemdikbud, berikut ini daftar komponen-komponen tersebut Perangkat keras atau Hardware seperti perangkat komputer, monitor, dan lain sebagainya Perangkat lunak atau Software seperti program SIG Mapinfo, Arcview, R2V, ArcInfo dll Manusia atau brainware tenaga manusia bertugas mengumpulkan dan menganalisis data SIG SIG dapat mempresentasikan data geografis dari dunia nyata permukaan bumi ke layar monitor komputer. Oleh karena itu, SIG sama halnya dengan lembaran peta dalam bentuk digital, yang padat akan informasi. Sebagai sebuah sistem, gambaran umum tahapan kerja SIG meliputi 3 proses. Pertama, masukan input data. Dalam praktinya, input data ke perangkat SIG dilakukan dengan mengubah data asli jadi bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam Sistem Informasi Geografis. Kedua, proses pengolahan data. Pengolahan data dalam Sistem Informasi Geografis meliputi proses manipulasi dan analisis. Pengolahan merupakan aktivitas membuat basis data baru, menghapus basis data, membuat tabel basis data, mengisi serta menyisipkan data ke dalam tabel, mengubah atau mengedit data, dan membuat indeks untuk setiap tabel basis data. Ketiga, keluaran output data. Maksud dari tahap ini adalah penyajian data yang menayangkan informasi serta hasil analisis dalam Sistem Informasi Geografis. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Yantina Debora
Pesatnya perkembangan era digitalisasi, ternyata memberikan dampak yang positif dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, salah satunya ilmu geografi. Dimana, kita bisa mengetahui potensi wilayah bukan hanya dari sumber daya alam tetapi juga dari sisi perencanaan pembangunannya, dengan menggunakan sistem informasi geografi SIG. Sistem Informasi Geografis SIG kerap diartikan sebagai sistem informasi berbasis komputer yang merupakan salah satu kemajuan dari teknologi informasi. SIG adalah suatu sistem yang bertugas untuk mengelola, mengumpulkan, serta menyajikan informasi di muka bumi yang diperoleh dari masukan data tersebut dan data penginderaan jauh. Dalam pengelolaannya terdapat empat subsistem SIG secara fungsional antara lain; subsistem masukan input, subsistem manajeman data, subsistem manipulasi dan analisis data, serta subsistem penyajian data output. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan pengertian dari masing-masing subsistem SIG tersebut dibawah ini! Subsistem Masukan Input Subsistem masukan input data berperan untuk mengambil, mengumpulkan, dan mengubah data ke dalam bentuk digital yang dapat diterima dan dipakai dalam SIG. Ada dua jenis data dasar geografi, yaitu data spasial keruangan dan data atribut deskripsi. Data Spasial, adalah data atau informasi yang berorientasi geografis dan memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya. Terdapat dua model penyajian data spasial yakni data raster dan data vektor. Data Atribut, adalah data yang mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/ penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Data atribut dapat diklasifikasikan menjadi empat tingkat pengukuran yaitu data nominal, data original, data interval, dan data rasio. Baca juga Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis Data yang dinput ke dalam subsistem SIG dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu data lapangan, data peta, dan data penginderaan jauh. Data lapangan diperoleh secara langsung melalui hasil pengamatan atau pengukuran di lapangan. Data ini bersifat deskriptif dan tidak terekam oleh sensor penginderaan jauh. Proses input data atribut ke dalam SIG dapat dilakukan melalui tabulasi yaitu dengan pembuatan tabel. Data peta adalah data yang berasal dari peta yang telah diubah dalam bentuk digital. Proses input data spasial ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu digitasi dan pemindaian. Data penginderaan jauh berbentuk citra satelit dan foto udara. Subsistem Manajemen Data Subsistem manajemen data berperan dalam mengorganisasi data, baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah bank data database, sehingga data yang telah disimpan mudah dipanggil, di update, dan diedit. Subsistem Manipulasi dan Analisis Data Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dihasilkan oleh SIG, untuk melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Subsistem SIG ini menyediakan beberapa fungsi untuk keperluan analisis data. Contohnya, buffering, scoring, dan overlay. Diantara ketiga contoh fungsi tersebut, maka fungsi overlay adalah fungsi yang paling sering digunakan dalam SIG. fungsi overlay atau tumpang tindih adalah menggabungkan beberapa peta tematik yang memiliki informasi berbeda terkait suatu area geografis tertentu. Subsistem Penyajian Data Output Subsistem penyajian data menampilkan atau menghasilkan seluruh atau sebagian baris data baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy seperti tabel, grafik, peta, dan lain-lain. Dari data output ini, pengguna dapat memperoleh informasi yang akan membantu dalam pengambilan keputusan pada perencanaan pembangunan. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsGeografiKelas 10SIGSistem Informasi GeografiSubsistem SIG
sistem sig sering digunakan untuk menghasilkan gambar dalam bentuk